Senin, 07 April 2014

Orat Oret Cerita Pembuatan Visa Korea

Share ini teruntuk temen-temen yang masih studi en belum punya penghasilan pasti...
Memang uda banyak sih yang post tentang cara mengajukan visa Korea tapi saya hanya ingin menjadi salah satu diantara teman-teman blogger yang berbagi tentang visa korea itu. Karena saat saya mengajukan visa Korsel, deg-degan saat menunggu hasil visa berasa berkurang saat membaca post "menenangkan" dari blogger-blogger tersebut.
Secara garis besar sih persyaratannya uda ada di situs resmi kedubes Korea Selatannya sendiri, disini >> http://idn.mofa.go.kr/worldlanguage/asia/idn/main/index.jsp
Harga Visa nya sendiri sejak bulan Januari 2014 mengalami kenaikan >,< hiks hiks menjadi

  • Single (90 hari) >> Rp 480.000,-
  • Single (>90 hari) >> Rp 720.000,-
  • Multiple visa (3 tahun) >> Rp 1.080.000,-
  • Double visa (2x masuk berlaku 6 bulan) >> Rp 840.000,-
Dan kabar buruknya, smua biaya itu tidak bisa dikembalikan apabila visa kita ditolak. (ketok meja 3x) amit amit... husshh husshh

Yap, tapi selama kita mengajukan persyaratannya dengan lengkap, tenang saja, percaya saja, berdoa saja...visa korea pun bisa kita dapatkan. Berikut ulasan singkat tentang persyaratan yang wajib kita siapkan sebelum pergi ke kantor kedubes Korea di Jl. Gatot Subroto Kav 57, Jakarta.
1. Paspor Asli dan fotokopi Halaman Depan + Belakang + Isinya (Lembar halaman yang sudah ada cap)
    Yang jelas harus paspor milik kita sendiri, kalau saya menyertakan fotokopi KTP, meski ga diminta, setidaknya itu menunjukkan kejelasan bahwa saya memang benar-benar warga Indonesia yang baik, suka menabung untuk jalan-jalan. hhahaha
Ada yang bikin deg-degan karena masalah KTP, nama saya di KTP mengikuti nama saya di akta kelahiran yaitu Marshela, sementara di passport dan di buku tabungan nama saya Marshella (doble l) . Harusnya sih ga ngaruh, tapi yang namanya parno karna pertama kali aplikasi yahh deg-degan juga... hhhehe, tapi rupanya deg-degan itu tidak beralasan. hihihi
2. Formulir Aplikasi Visa
    Form-nya bisa di download sendiri, ada versi pdf dan wordnya. Kalo saya sih yang pdf aja, karna isi langsung pake bolpen, tapi buat temen-temen yang memiliki tulisan ala cakaran harimau mungkin sebaiknya minta tolong ditulisin temen ato download versi wordnya jadi bisa diisi di format wordnya biar rapi en terbaca sama orang kedubesnya. hhhehe
Jangan lupa Foto berwarna yah, ga usa pake baju warna rainbow juga sih, yang jelas foto berwarna, latarnya bebas menurut saya. Karena waktu itu saya kasi Foto latar biru en temen saya latar putih apa biru apa merah hhahaha...ga masalah sih. Ukurannya 3x4 cm, tapi lagi itu saya bawanya komplit, 2x3, 3x4, 4x6, dan akhirnya si embak embak kedubesnya milih yang 4x6. Biar jelas kali yah. *angkat bahu
3. Kartu Keluarga (fotocopy)
    Intinya sih kedubes pengen lihat hubungan kekeluargaan kita di Indonesia. Kalau saya sih menambahkan surat pribadi, seperti surat pernyataan gitu. Intinya sih menjelaskan kalau saya punya keluarga, terus punya pacar dan mau menikah. (mirip kaya curhat sih... ehem..) pokonya di Indonesia itu masih banyak orang yang mencintai dan saya cintai deh, i lop Indonesia, en berjanji saya akan kembali ke Indonesia sesuai jadwal tiket pesawat.
4. Surat Keterangan Kerja atau Surat Keterangan masih Studi
    Waktu ke Korea pertama kali sih saya masih kuliah en cuma punya penghasilan sebagai guru privat, jadi saya minta ke TU kampus untuk bikinin surat pernyataan bahwa saya adalah benar penghuni kampus yang masih kuliah semester lima. Bikin suratnya harus pakai bahasa Inggris jangan bahasa Sunda, nanti visa kita ditolak berabe kan...dan harus ada cap plus tanda tangan penanggung jawabnya. Dulu sih saya ditanda tangani sama Dekan Fakultas, yahh..pokonya resmi deh.
    Nah, waktu ke Korea berikutnya, saya uda kerja en, berhubung saya staff HRD, saya bikin saja sendiri surat keterangan kerjanya dengan kop surat kantor, plus cap dan tanda tangan kepala HRD. Kurang lebih sih gitu... (mengingat lirikan atasan dan senyuman penuh arti saat mengajukan cuti seminggu lebih) *tunduk kepala... ampun pa, abis gimana, uda beli tiket, mau ga mau saya kan harus cuti juga.
5. Fotokopi Bukti Keuangan (Fotokopi halaman depan buku tabungan yang ada namanya + halaman isi 3 bulan terakhir dan surat keterangan bank)
    Jreeennnggggg jreeenngggggg....hahahahaha, ini bagian yang paling lucu. Pasti kabar tentang saldo minimal di bank harus LIMA PULUH JUTA pun sampai di telinga temen-temen. Kalo ga nyampe ke telinga temen-temen, bersyukur aja, karena toh nyatanya ga ada teori yang bilang seperti itu. Anggap saja itu hanya tembok tebal tinggi hasil halusinasi kita. Waktu saya kuliah, saya menyertakan fotokopi buku tabungan ibu saya karena buku tabungan saya waktu itu paling cukup buat main ke dufan atau ke ancol. T____T  *nasib mahasiswi yang cuma dapet gaji dari ngelesin
Waktu itu saldo di buku tabungan ibu saya ga sampe 20 juta. Untuk menghibur diri dan menguatkan tekad agar Visa saya diterima, saya pun menyertakan beberapa hal yang tidak diminta oleh kedubes, yaitu:

  • Skedul atau Itinerary saya selama di Korea (garis besar saja)
  • Print out hasil chat pemesanan guest house atau tempat tinggal selama di Korea, bukti kalau kita uda booking tempat menginap
  • Rincian atau Rencana biaya perjalanan kita selama di Korea
  • Print out tiket pesawat PP Indonesia-Korea-Indonesia
     Yah, intinya uang di tabungan kita itu cukup untuk membiayai perjalanan kita selama di Korea, apalagi kita uda punya rincian anggaran biaya perjalanan disana. Yah, ga rinci-rinci amat sih, garis besar aja terus ditotalin.
      Pernah terpikir, saya mau memanipulasi buku tabungan dengan segala macam cara, tapi hati kecil saya lebih ga tenang, karena itu merupakan bentuk kebohongan, dan bohong itu dosa, dan dosa itu jahat, jahat nanti masuk neraka. hihihihi... saya pun mempercayakan data sebenarnya untuk dibawa ke kedubes.
Nah, selesai, setelah menyiapkan smua data di atas dan mengirimkannya ke kedubes, saya pun mulai melakukan 3 hal terakhir yang tidak kalah penting, malahan 3 hal ini yang terpenting. Doa, Doa, Doa.

lalu seminggu kemudian, saya pun menelepon kedubesnya untuk mengkonfirmasi apakah visa saya sudah selesai dan diterima atau ditolak. Lalu.... Jrenggggg, Visa Korea pun sudah selesai dan suara embak-embak kedubes berasa merdu banget saat bilang, "Iya, Visanya diterima dan sudah bisa diambil."

Terima kasih Tuhan! >,<

Dan, kini saatnya memperpanjang list tempat yang harus dikunjungi en list blanjaan yang wajib dibeli. asekkkkkkkkkkk.....

Oh iya, buat yang belum tau lokasi Kedubes, kalau saya sih pernah kerja di Jakarta 3 bulan, lokasinya di Cikini, nah, setelah tanya-tanya sama temen kantor ttg transport ke arah Gatsu gimana, pada bilangnya naik Kopaja warna Ijo lalu ganti warna oren (nomornya saya lupa, karena saya paling ga bisa nginget-nginget nomor) T_T , saya waktu itu males en ga berani nyasar-nyasaran, dan angkutan umum yang saya mengerti di Jakarta itu cuman KRL (kereta dalam kota), berhubung ke arah Gatsu ga ada Kereta Dalam Kota yang lewat, jadilah saya naik taksi, dari Cikini (deket Monas). Saat itu saya naik Taksi Express dan biayanya Rp27.000,- berarti ga jauh-jauh amat tuh dari monas hhehe, dengan catatan situasi jalan saat itu ga macet. Saya sih ga macet karena saya pergi dari Cikini jam 7 pagi, wkwkwkwkkw....nyampe kedubes clingak clinguk karna belum buka, baru buka jam setengah 9an. Jadilah saya antri nomor pertama, hehehe
Tapi, gapapa sih, soalnya waktu nunggu, kan ada petugas koreanya juga yang lalu lalang, bisa cuci mata dulu deh sebentar ngeliat yang kinclong pagi-pagi tambah segerrr deh...hihi
Buat yang bertempat tinggal di luar Jekarddah (Jakarta ^^) bisa titip lewat agen travel terdekat, biasanya lebih mahal 100 apa 200 ribu, karena biasanya mreka menawarkan jasa asuransi holiday juga.

Selamat mencoba temen-temen yang mau mengajukan visa, tetep semangat, tetep berdoa, en percaya diri (^,^)v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar