Rabu, 20 Agustus 2014

HANEUL GONGWON
(SKY PARK)

 Jika sahabat bloggers berlibur ke Korea, namun tempat-tempat seperti Nami, Petite France, Everland, Seoul Tower sudah dikunjungi dan masih ada hari yang tersisa untuk berlibur, Sky Park yang terletak di Mapo menjadi tujuan yang 'recommended'. Kita bisa menggunakan Seoul Subway dan berhenti di World Cup Stadium Station , Line 6, exit 1. 
Setelah keluar dari station subway, kita bisa melihat Stadium World Cup yang megah, kita berjalan lurus sampai melewati super market dan tempat fitnes dan melewati jalan seperti gambar di bawah ini.
 Setelah menemukan jalur penyeberangan jalan, kita akan menyeberang dan berjalan ke arah bukit yang konon katanya bukit tersebut pernah dipenuhi tumpukan sampah saat Piala Dunia 2002 diadakan di Korea - Jepang. Namun kini, bukit tersebut adalah tempat yang menjadi tujuan kita untuk bernarsis ria.



Jalan menuju Haneul Gongwon terbilang menyenangkan sekali, terutama jika kita mengesampingkan rasa lelah karena berjalan menaiki tangga yang bagi saya sangat panjang. hhahaahaha, mungkin sahabat bloggers juga akan beranggapan seperti itu jika sehari-harinya biasa menggunakan kendaraan. 
Pemandangan di sana sangat asri, banyak pepohonon yang tumbuh dengan lebat, setelah melewati jembatan besar, kita bisa lihat tangga-tangga yang harus kita lewati untuk naik ke atas bukit.


 Inilah pemandangan yang membuat kaki saya tetap melangkah naik ke atas saat tiba di tengah garis finish menuju bukit Haneul Gongwon meski kantung napas saya hampir habis.

 Ternyata oh Ternyata, setelah sampai di atas, masih ada jalan yang harus ditelusuri dan ... tangga. (Lagi?!?!?!?!?!!) *pingsan

Akhirnyaaa... tugu bertuliskan Haneul Gongwon ada di depan mata!



Yeabb, pemandangan yang indah di atas bukit membuat saya lupa sudah berapa ratus anak tangga yang saya lewati. Giliran tangan dan kamera saya yang beraksi untuk segera mengambil gambar. 
Udara yang sejuk dapat kita rasakan di musim semi, di mana rerumputan berwarna hijau dan aneka macam bunga bermekaran di Haneul Gongwon, tertarik untuk ke sana? 
hihihihiii....cocok untuk berfoto bersama keluarga atau berpegangan tangan dengan pasangan sambil berjalan di antara rumput dan ilalang yang tinggi.
Salam jalan-jalan! ^^
 

Jumat, 15 Agustus 2014

THE HOUSE HOSTEL , SOKCHO

Helloo, kembali lagi bersama saya, Ssiela.
Setelah beberapa bulan membiarkan blog ini sunyi senyap, saya kembali teringat pada hasrat yang kadang terlupakan ini, menulis di blog. 
(Ugh, oke oke sibuk hanya alasan, harusnya saya melatih diri lebih baik untuk menulis terus haha)

Oke, setelah posting mengenai guest house favorit saya di Seoul, saya juga ingin berbagi bagaimana saya bisa 'falling in love' dengan hostel di sebuah kota pantai yang dekat dengan gunung di semenanjung timur Koreyaahh. 

 Untuk mencapai kota Sokcho, silakan menggunakan bus dari Stasiun Dongseoul yang berlokasi di stasiun Gangbyeon Seoul subway line 2, exit no 4. Setelah keluar dari stasiun subway itu, gedung di seberang adalah Dongseoul Station, masuk lalu beli tiket di loket. Tahun 2014 ini harga tiket Seoul ke Sokcho itu 17.300 won - sekitar 180 ribu rupiah.
Yeab, setelah membeli tiket sesuai dengan jam yang cocok dengan kita (hati-hati kita tidak boleh terlambat datang ke peron dimana bus kita menunggu, untuk amannya kita beli tiket dengan rentang keberangkatan 30 menit setelah kita beli tiket). Cari peron yang bertuliskan Sokcho, waktu itu sih bus menuju Sokcho ada di paling ujung, kalau clueless langsung cari ajusshi ajusshi berseragam, atau tanya para penumpang yang lagi santai (jangan penumpang yang lagi buru-buru)

Di bus masing-masing, ada monitor jam keberangkatan, untuk gambar di atas, keberangkatan pukul 9.59 . Waktu itu keberangkatan saya jam 10, rupanya saya tidak boleh nyelonong ke bus 9.59, ajusshi berseragam yang mengecek tiket saya langsung cemberut saat saya coba terobos, hahaha...sebenernya bukan pengen nerobos, saya pikir 9.59 itu tidak berbeda dengan jam 10, rupanya beda toh. Baiklah, mianhaeyo ajusshiii... *bow


Kursi dalam bus, luar biasa nyaman, lebih nyaman dari kursi pesawat yang saya naiki, maklum, ekonomi class.. (ehem!) hihihii... Perjalanan sekitar 2 jam, kita bisa tidur dengan nyaman, kaki kita bisa kita luruskan dengan bantalan kursi yang bisa diangkat, kursinya pun luas.

Setelah tiba di stasiun bus Sokcho(gambar atas) ,jangan heran jika kota Sokcho memang tidak tampak sesibuk Seoul. Udaranya sejuk, dan sedikit orang yang berlalu-lalang di sana. Untuk menuju The House Hostel, kita jangan terbujuk rayuan para sopir taksi, atau jangan terjebak rasa bingung lalu mau masuk saja ke dalam taksi, karena jarak The House Hostel dari Stasiun Bus Sokcho sangat dekat, hanya berjarak 5 menit berjalan kaki. Jika bawaan kita memang banyak (lemari, kulkas, koper, kasur) ya sudah sewa truck pick up saja hihihihiii.

Dari stasiun kita berjalan ke arah pantai, lalu menyeberangi perempatan satu kali, lalu jalan lurus satu blok dan berbelok ke kanan. Kita terus berjalan sampai menemukan mini market GS25

Peta di atas bisa dilihat juga di the house hostel 

Interior saat masuk hostel itu, terbilang unik, sangat banyak benda-benda yang berasal dari mancanegara, termasuk uang Rupiah dengan macam-macam nominal. Satu hal yang jadi pertanyaan saya, bagaimana Mr. Yoo dan isterinya mengurus hostel dengan aneka pernak-pernik seperti itu. Luar biasa keren!!
 


Mr.Yoo dan isterinya sangat ramah dan selalu membantu para traveller sebisa mereka. Saat pertama masuk ke hostel, Mr. Yoo langsung menyambut sambil tersenyum lalu ia mengajak duduk dan memberikan peta kota Sokcho. Tadinya saya sudah siap untuk ambil dompet buat bayar, rupanya berbeda dengan guest house sebelumnya, di The House Hostel bayarnya tepat saat kita check out.
Bahasa Inggris Mr. Yoo terbilang lancar, ia menjelaskan dengan detail bagaimana cara menuju tempat-tempat wisata di Sokcho dan tempat makan favorit sambil orat-oret di atas peta dengan spidol warna warni yang sangat membantu kita.

Oke, lanjut ke interior kamar, hihihihiii...


Kamarnya nyaman, satu kasur queen size, kamar mandi di dalam dengan shower dan bath tub. AC, TV, handuk dan selimut. Semua fasilitas itu bisa didapat dengan membayar 300ribu rupiah, cukup terjangkau bukan? Karena saya menginap berdua dengan teman, jadi masing-masing cukup bayar 150ribu rupiah, ^^.

Pagi hari breakfast-nya tersedia roti, selai keju, selai strawberry, sereal jagung, susu, kopi, teh. Saya dengan senang hati mengambil 2 roti panggang, dan sereal jagung + susu. Kenyang deh, untuk ganjelan pulang ke Seoul nanti. Yah, itulah yang saya sayangkan, saya hanya berkesempatan menginap di sana 1 malam, seandainya saya bisa perpanjang masa cuti liburan...huhuhuuu

Begitu deh ulasan saya tentang The House Hostel, Sokcho.
Salam jalan-jalan! ^^